PENGARUH
SUHU TERHADAP LAJU REAKSI
1. Pengertian laju reaksi
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi
produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan
semakin sedikit, sedangkan
produk
semakin banyak. Maka laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju
berkurangnya pereaksi atau laju
terbentuknya produk.
Laju reakasi dapat dipengaruhi oleh
konsentrasi, luas permukaan, temperatur, dan katalis. Berdasarkan teori
tumbukan, laju reaksi akan lebih cepat jika tumbukan antar partikel zat yang
bereaksi lebih banyak.
Pada umumnya, laju reaksi menjadi 2
kali lebih besar jika temperatur dinaikkan 10 ℃ . Jika laju reaksi pada t1 ℃= v1 dan pada t2 ℃=
v2 maka dapat dirumuskan: v2 =(2∆t/10 ).v1
Mengapa demikian? Setiap partikel
selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau energi kinetik
molekul akan bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Itulah sebabnya
reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada temperatur yang lebih tinggi.
Disamping itu, temperatur juga memperbesar energi potensial
dari suatu zat. Zat yang energi potensialnya kecil jika bertumbukan sukar
menghasilkan reaksi karena sukar melampaui energi pengaktifan. Dengan naiknya
temperatur, energi potensial zat akan menjadi lebih besar sehingga jika bertumbukan
akan menghasilkan reaksi.
2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi :
1. Luas permukaan
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting
dalam banyak, sehingga
menyebabkan
laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas
permukaan
bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel,
sehingga
laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan
juga
turut
berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang
dibutuhkan untuk bereaksi.
2.Konsentrasi Pereaksi
Dari
berbagai percobaan menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi zat-zat yang bereaksi makin cepat reaksinya berlangsung. Makin
besar konsentrasi makin banyak zat-zat yang bereaksi sehingga makinbesar
kemungkinan terjadinya tumbukan dengandemikian makin besar pula kemungkinan
terjadinya reaksi.3.
3.Tekanan
Banyak
reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wuud gas. Kelajuan dari reaksi sepertiitu dipengaruhi oleh tekanan. Penambahan tekanan
dengan memperkecil volume akanmemperbesar konsentrasi dengan demkian dapat
memperbesar laju reaksi
4. Suhu
Pada umumnya reaksi
akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan
menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat
yang bereaksi akan
bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki
energi sama atau lebih besar dari Ea.
Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai keadaan transisi atau
dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih besar. Secara matematis hubungan antara
nilai tetapan laju reaksi (k) terhadap suhu dinyatakan oleh formulasi
5.Katalis
Katalisator
adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksudmemperbesar kecepatan
reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan
kata lain pada akhir reaksikatalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan
jumlah yang sama seperti sebelumreaksi.Fungsi katalis adalah memperbesar
kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi) dengan
jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya
tahap-tahapreaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada
suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Teori
Tumbukan
Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan yang efektif
antara partikel-partikel zat yang bereaksi. Tumbukan efektif adalah tumbukan yang mempunyai energi yang
cukup untuk memutuskan ikatan-ikatan pada zat yang bereaksi (James E. Brady,
1990).
Contoh tumbukan yang menghasilkan reaksi dan tumbukan yang
tidak menghasilkan reaksi antara molekul hydrogen (H2) dan molekul iodin (I2), dapatdilihat pada
gambar disamping :
H2(g) + I2(g) → 2 HI(g)
Tumbukan antara molekul hidrogen (A) dengan iodin (B) dan
membentuk molekul HI(AB)
Sebelum suatu tumbukan terjadi, partikel-partikel memerlukan
suatu energi minimum yang dikenal sebagai energi pengaktifan atau energi
aktivasi (Ea).
Energi pengaktifan atau energy aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan
untuk berlangsungnya suatu reaksi.
Variabel-Variabel
Kecepatan Reaksi
Untuk
mengukur kecepatan reaksi, Anda harus menetapkan dulu
variabel-variabel
penyelidikannya, seperti variabel bebas (besaran yang
akan
diselidiki), variabel terikat (besaran yang bergantung pada variabel
bebas),
dan variabel kontrol (besaran yang harus dikendalikan).
Contoh:
Anda
berencana menyelidiki pengaruh suhu terhadap laju penguraian
H2O2,
contoh set alat percobaan dapat dilihat pada Gambar
4.3.
Persamaan
reaksinya:
H2O2(
) ® H2O( ) + O2(g)
Manakah
variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrolnya?
Oleh
karena Anda ingin mengetahui pengaruh suhu terhadap
penguraian
H2O2 maka suhu ditetapkan sebagai variabel bebas. Dalam
hal
ini, Anda bebas menentukan suhu reaksi, misalnya reaksi dilakukan
pada
30°C, 40°C, 60°C, dan seterusnya. Besaran lainnya, seperti jumlah
mol
H2O2 dan konsentrasi molar H2O2 harus dikendalikan atau dibuat
tetap.
Besaran-besaran ini dinamakan sebagai variabel
kontrol.
Pertanyaan dan jawaban :
1.
Terdapat beberapa factor kah yang
mempengaruhi laju reaksi. Faktor apa saja yang diselidiki di atas.
Jawab
:
Faktior- faktornya ialah
:
2.
Mengapa tanda silang dibuat berukuran sama ?
Jawab
:
3.
Apa maksud pencatatan waktu reaksi berdasarkan pada tanda silang sampai tidak
terlihat.
Jawab
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar